Napoleon Hill berpendapat bahwa kita memliki sembilan Fakultas Pikiran (Faculty of the Mind) yang mengisi ruang pikiran kita, terdiri dari;
- Imajinasi
- Memori
- Dorongan
- Nalar
- Emosi
- Kesadaran
- Indera keenam
- Panca indera, dan
- Pikiran Bawah Sadar
- Nalar, adalah bagaimana kita memanfaatkan pikiran secara intelektual
- Naluri, adalah bagaimana kita mengisi pikiran kita dengan dominan perasaan dan emosional jiwa
- Nurani, adalah bagaimana kita mengisi pikiran dengan pertimbangan hati (ketegaan) dan spiritual
Untuk memahami ruang pikiran ini satu-satunya potensi organ tubuh yang kita gunakan adalah otak, karena otak merupakan alat untuk berpikir, otaklah yang menjadi pusat sisitem berpikir kita. Otak berfungsi untuk proses berpikir, mengendalikan aktivitas, pusat percakapan otak, mengerakkan fisik, penyesuaian dan lain-lain. Agar menghasilkan muatan yang positif didalam otak kita terkait berpikir (through), beraktivitas (activity), percakapan otak (Obsseions) dan menggerakkan fisik (reflex), harus memiliki kriteri ruang yang terdiri dari;
- Benar, tidak melanggar nilai-nilai yang benar
- Baik, bagi kita, orang lain, dan linkungan
- Bermanfaat, menhasilkan sesuatu yang beruna
Jika ruang pikir kita sudah memenuhi ketiga kriteria tersebut maka kita telah menjalankan proses yang disebut Berpikir Positif. Proses berpikir positif ini pada gilirannya nanti akan terkait dengan bagaimana kita mendefinisikan diri kita (self concept), bagaimana kita merasakan diri kita (self worth), dan bagaimana kita menilai diri kita (self confidence).
Sebagai contoh kalau ada orang, kalau ada oran yang berkesimpulan bahwa dirinya tidak memiliki bakat, tidak punya keunggulan atau tidak punya apa-apa, tidak berarti orang itu tidak memiliki apa-apa. Orang itu tetap memiliki. Kesimpulannya hanyalah sebuah bentuk muatan pikiran yang ia ciptakan sendiri.
Kalau ada orang yang berkesimpulan bahwa hidupnya selalu menderita, nestapa, atau tidak pernah merasa bahagia, tidak berarti oran itu kehabisan peluan untuk menjadi orang yang bahagia. Peluang dan kesempatan itu tetap ada, yang ia lakukan hanyalah menciptakan kesimpulan dari sebuah muatan pikiran negatif.
=========BAGAIMANA DENGAN ANDA ?=======
Tidak ada komentar:
Posting Komentar