Metodelogi Penelitian

Langkah-langkah penelitian merupakan penjabaran dari metode ilmiah dalam
menerapkan pola pikir induktif dan deduktif.
Secara umum, langkah-langkah penelitian ada 13, yaitu :
1. · pemilihan tema, topik, dan judul penelitian
2. · identifikasi kebutuhan objektif (latar belakang) penelitian
3. · identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah
4. · studi pustaka / telaah teori
5. · perumusan hipotesis
6. · identifikasi variabel dan data penelitian
7. · pemilihan alat pengumpul data
8. · perancangan pengolahan data
9. · penentuan sampling
10. · pengumpulan data
11. · pengolahan dan analisis data
12. · penarikan kesimpulan
13. · penyusunan laporan penelitian
1. Pemilihan Tema, Topik, dan Judul Penelitian
Tema Penelitian
diperlukan untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang telaah yang akan dipelajari oleh peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu).
Topik Penelitian
berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik)
Dasar Pemilihan Tema dan Topik Penelitian
  1. daya tarik bagi peneliti
  2. ada kemampuan untuk melaksanakan (keilmuan, sumber daya, fisik)
  3. data dapat diamati (termasuk tersedianya alat pengumpul data)
  4. berkaitan dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah praktis)
Judul Penelitian
ditujukan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat judul penelitian :

  1. singkat, jelas, dan logis
  2. tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya
  3. tampak ruang lingkup objek penelitiannya (populasi/sampel)
  4. berkaitan dengan tema dan topik penelitian
contoh :
  1. Pengaruh Inisiasi Dini Terhadap Daya Terima Makan Anak Usia 1 - 3 Tahun di Kota Makassar Tahun 2011
  2. Kebiasaan menyusui ibu usia perkawinan dini di Kota Makassar Tahun 2011
  3. Gambaran umum pengetahuan ibu hamil tentang sembilan tanda bahaya kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar 2010
  4. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI PKM KASSI-KASSI TAHUN 2008
2. Identifikasi Kebutuhan Objektif (Latar Belakang) Penelitian
Tujuannya adalah untuk memberikan deskripsi/gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian. Dalam mendeskripsikan kebutuhan objektif / latar belakang penelitian hal-hal yang perlu dipaparkan, yaitu :
  1. fakta/kondisi/masalah yang ada atau terjadi saat ini
  2. apa arti pentingnya penelitian yang akan dilakukan
  3. bagaimana kaitannya dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan tuntutan perkembangan di masa yang akan datang
  4. hal-hal strategis yang akan dicapai berkaitan dengan dilakukannya penelitian tersebut.
3. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah
Pengertian Masalah
  1. suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan solusi
  2. suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia atau antara harapan dengan kenyataan, dsb
Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian,, tetapi penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi,, seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dahulu
apa masalahnya??
suatu masalah berbeda dengan fakta!!
contoh :
Fakta =>> mengarah pada adanya kebutuhan objektif / latar belakang
Masalah =>> mengarah pada adanya upaya untuk pemecahan / solusi
Identifikasi Masalah
Yaitu upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas. Pencarian masalah dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah :
  1. bacaan
  2. pengamatan sepintas/fakta di lapangan
  3. pengalaman pribadi
  4. pertemuan ilmiah : seminar, lokakarya, diskusi, dll.
  5. pernyataan pemegang otoritas
  6. perasaan intuitif pribadi
Pemilihan Masalah
setelah masalah-masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti untuk itu, perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah yang paling baik dan layak untuk diteliti. pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan dengan 2 arah, yaitu :
  1. Dari arah masalahnya, yaitu pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut objektifnya atau nilai penelitiannya. apakah penelitian memberikan sumbangan kepada pengembangan dan penerapan IPTEK atau pemecahan masalah praktis??
  2. Dari arah penelitinya, yaitu pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya menyangkut kelayakan biaya,, waktu,, sarana,, dan kemampuan keilmuan.
Perumusan Masalah
Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda,, sebab masalah tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar pengajuan teori dan hipotesis, pengumpulan data,, pemilihan metode analisis dan penarikan kesimpulan.
Teknik merumuskan masalah :
  1. dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan
  2. singkat,, padat,, dan jelas
  3. memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode pemecahannya.
Teknik merumuskan masalah :
  1. mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi manfaat/kontribusi fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan metode pemecahannya
  2. menarik bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan
  3. spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya)
  4. berguna untuk mengembangkan suatu teori
4. Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
  1. untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian selesai dilakukan.
  2. untuk memberikan gambaran yang tegas tentang sasaran dan ruang lingkup penelitian.
Teknik merumuskan tujuan penelitian
  1. singkat dan spesifik
  2. diarahkan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
contoh :
Judul => Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan di BPS sri wahyuni samarinda tahun 2008.
Perumusan Masalah => Gambarkan kejadian bayi berat lahir rendahdi RSUD kabupaten bantaeng Tahun 2009 (oleh ASTRINA)
Tujuan Penelitian => Untuk mengetahui tingkat Pengetahuan ibu hamil kunjungan pemeriksaan kehamilan di BPS sri wahyuni samarinda
Manfaat Penelitian
untuk menjelaskan manfaat / kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat tersebut.

Teknik merumuskan manfaat penelitian
  1. disebutkan secara detail siapa saja yang mendapatkan manfaat dan apa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian
  2. manfaat dapat dikaitkan dengan orientasi penelitian,, apakah mempunyai kontribusi pada pengembangan dan penerapan IPTEK, pengembangan kelembagaan / organisasi,, atau untuk pemecahan masalah-masalah praktis/menunjang pembangunan, dsb..
contoh :
Judul => Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang sembilan tanda bahaya kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar Tahun 2010
Perumusan Masalah => Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang sembilan tanda bahaya kehamilan ?
Tujuan Penelitian => Untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil tentang sembilan tanda bahaya kehamilan di Rumah Sakit Haji Makassar
5. Studi Pustaka / Telaah Teori
Tujuan
  1. untuk mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai landasan teori/kerangka bagi penelitian yang akan dilakukan.
  2. untuk mencari metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
  3. untuk membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada
Sumber Pustaka / Bacaan
  1. sumber acuan umum : buku teks,, ensiklopedi,, monograph,, dll. (sumber teori-teori dan konsep-konsep)
  2. sumber acuan khusus : jurnal, buletin, tesis, disertasi, majalah ilmiah, laporan penelitian,, makalah seminar,, internet,, dll (sumber generalisasi)
Sumber Pustaka yang Baik
  1. relevan dengan tema dan topik penelitian
  2. mutakhir / uptodate (bukan sumber pustaka yang sudah usang)
  3. berbobot ilmiah
kualitas penelitian tidak ditentukan oleh berapa banyak jumlah pustaka yang dipakai,, dan tidak semua sumber bacaan dapat dijadikan acuan penelitian.
6. Perumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis
  1. dugaan / kesimpulan sementara / kesimpulan awal
  2. jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan).
  3. kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan).
Fungsi Hipotesis
  1. untuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup penelitian
  2. untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data.
  3. untuk mengetahui macam,, jumlah,, dan hubungan variabel penelitian.
  4. untuk mengetahui variabel tak bebas yang harus di kontrol.
Hipotesis yang Baik
  1. dirumuskan dari teori/konsep yang sudah ada,, sehingga relevan dengan fakta
  2. dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) singkat dan sederhana.
  3. berlaku dalam tingkat populasi sehingga mempunyai daya ramal yang tinggi
  4. mencerminkan tentang hubungan antar variabeli
  5. dapat diuji untuk membuktikan kebenaran/kesalahannya.
Sumber Hipotesis
Suatu hipotesis dapat disusun/dirumuskan dari :
  1. telaah teori
  2. fakta berdasarkan pengamatan atau pengalaman pribadi dugaan dan pengetahuan peneliti
  3. hasil penelitian pendahulu/sebelumnya yang relevan
contoh :
1. Ada hubungan peningkatan kadar Hb dalam darah terhadap pemberian tablet Fe
2. Tidak Ada hubungan peningkatan kadar Hb dalam darah terhadap pemberian tablet Fe
Teknik Pengujian Hipotesis
Hipotesis dapat diuji dengan menggunakan uji statistik.

7. Identifikasi Varibel dan Data Penelitian
variabel yaitu suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap. contoh : IPK, berat badan, kecepatan akses data,, kondisi badan,, dll.
data yaitu nilai tertentu dari suatu variabel. contoh : IPK = 3.25,, berat badan = 65 kg,, kecepatan akses data = 56 bps,, kondisi badan = sehat,, dll..
Variabel Penelitian
  1. segala sesuatu yang menjadi objek penelitian dan bersifat spesifik.
  2. faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti.
Kegunaan Variabel Penelitian
  1. untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
  2. untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
  3. untuk pengujian hipotesis
Dalam suatu penelitian,, variabel perlu diidentifikasi,, diklasifikasi,, dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis.
Identifikasi Variabel Penelitian
  1. untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
  2. untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan di bahas
contoh :
Penelitian tentang masalah anemia pada ibu hamil
misalnya :
  1. Kadar Hb ibu hamil
  2. Usia kehamilan
  3. Pola Konsumsi
  4. Kebiasaan Makan
  5. Pelayanan kesehatan
  6. Penyakit infeksi

Klasifikasi Variabel Penelitian
  1. untuk menentukan jenis variabel
  2. untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data
Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan Nominal Jenis Kelamin Pria,, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
Ordinal Juara I,, II,, III Terdapat tingkatan/jenjang mInterval Suhu Ruangan - Tidak mengenal nilai mutlak Rasio Berat Badan 56 kg Mengenal nilai mutlak
2. Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan;
Kualitatif Selera Suka,, Tidak suka Bukan Angka
Kuantitatif Harga Rp 1.750.000 Angka
3. Menurut Cara Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
Diskrit Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
Kontinu Luas Ruangan Dari pengukuran
4. Menurut Cara Pengumpulan
Primer Jumlah komputer yang rusak di Laboratorium (pendataan langsung di lab. Komputer)
Secara langsung
Sekunder Jumlah penduduk Semarang tahun 1990 (dokumentasi data di kantor BPS) Tidak langsung
5. Menurut Sumber Data
Intern Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa aktif di kampusnya Di dalam lembaga Ekstern Mahasiswa mengumpulkan data tentang jumlah penduduk dari dokumen di BPS Dari luar lembaga
Definisi Operasional Variabel Penelitian
  1. untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
  2. untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang berbeda
contoh :
>> Penghasilan karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di perusahaan.
>> Prestasi akademik mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi mahasiswa
yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa.
8. Pemilihan Alat Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian,, alat pengumpulan data (instrumen penelitian) sangat menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan sekaligus akan menentukan kualitas penelitian itu sendiri.
Kriteria alat pengumpulan data yang baik
  1. realibilitas atau keterandalan realibilitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan keajegan hasil pengukuran (konsistensi) apabila digunakan untuk pengukuran pada waktu yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang menggunakannya.
  2. validitas atau kesahihan validitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan kesesuaian atau kecocokan antara alat ukur dengan apa yang diukur.
contoh :
  1. thermometer untuk mengukur/mengamati suhu
  2. ujian tertulis untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa
  3. test IQ untuk mengukur tingkat kecerdasan/kecakapan seseorang
  4. timbangan elektronika untuk mengukur berat suatu barang/benda
Pertimbangan Pemilihan Alat Ukur
  1. kesesuaian dengan variabel yang akan diamati
  2. kualitas alat dari segi reliabilitas dan validitas
  3. biaya pengadaan dan pemakaian pengguna alat tingkat kesukaran pemakaian Alat ukur tidak harus berupa suatu peralatan secara fisik yang mempunyai skala pengukuran tetap (seperti timbangan,, stopwatch,, thermometer,, penggaris,, dll) tetapi dapat berupa suatu peralatan tertentu yang bersifat non fisik dengan skala pengukuran tertentu yang dapat ditetapkan atau dikembangkan secara khusus (misalnya test,, ujian,, wawancara,, kuisioner,, dll).
Konsep alat ukur lebih mengacu kepada bagaimana data dapat digali dari alat ukur yang digunakan tersebut.
9. Perancangan Pengolahan Data
Sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan,, perlu dipersiapkan dahulu bagaimana rancangan untuk pengolahan/analisis datanya.
Tujuan Perancangan Pengolahan Data
  1. agar tidak terjadi perbedaan pengamatan terhadap variabel yang diteliti
  2. agar memudahkan dalam pemilihan alat dan metode analisis
  3. untuk menjaga konsistensi antara data yang akan dikumpulkan dengan alat atau metode analisis yang akan digunakan.
Faktor Pemilihan Rancangan Pengolahan Data
  1. tujuan dan jenis penelitian
  2. model / jenis data
  3. taraf / tingkat kesimpulan

10. Metode Pengumpulan Data
Kualitas data tidak hanya ditentukan oleh reliabilitas dan validitas dari alat ukurnya saja,, tetapi juga ditentukan oleh bagaiman cara pengumpulannya.
Beberapa aspek dalam proses pengumpulan data
  1. data apa yang dikumpulkan (what)
  2. dengan apa data itu dikumpulkan (with)
  3. darimana data akan dikumpulkan (where)
  4. kapan data tersebut dikumpulkan (when)
  5. bagaimana cara mengumpulkan (how)
Metode Pengumpulan Data
  1. observasi (pengamatan langsung)
  2. survei
  3. interview (wawancara)
  4. eksperimen (percobaan/pengukuran langsung)
Observasi
definisi; yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpuldata terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian. sifat observasi : tidak ada interaksi antara objek yang diamati dengan pengamat / pengumpul data.
contoh :
  1. observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat di jalan tol Krapyak - Jatingaleh untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas jalan tol di Kota Semarang.
  2. observasi tentang jumlah pengunjung swalayan Tujuh Sebelas untuk menganalisis minat konsumen dalam menentukan pilihan tempat berbelanja.
  3. observasi pada pertandingan sepak bola untuk menentukan pemaindan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen Liga Sepak Bola Indonesia.
kelebihan
  1. data yang diperoleh uptodate (terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut)
  2. data lebih objektif dan jujur karena objek yang diteliti atau responden tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutup kemungkinan manipulasi)
kelemahan
  1. memerlukan banyak waktu
  2. tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang
  3. tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi serta perilaku responden.
persiapan observasi
  1. isi pengamatan : data apa yang akan diamati??
  2. objek pengamatan : apa / siapa yang akan diamati??
  3. alat pengamatan : pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu??
  4. waktu pengamatan : kapan pengamatan akan dilakukan??
  5. dokumentasi pengamatan : pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu??
Survei
definisi
yaitu pengumpulan data melalui permintaan keterangan / jawaban kepada sumber data dengan menggunakan daftar pertanyaan / kuisioner / angket sebagai alatnya.
cara pemakaian kuisioner
  1. tatap muka dengan sumber data / responden secara kelompok atau perorangan melalui telepon
  2. melalui pos (surat)
  3. sifat survei : terdapat interaksi antara objek yang diamati dengan pengamat / pengumpul data
contoh :
  1. survei mengenai merk sabun cuci yang paling diminati oleh ibu rumah tangga.
  2. survei mengenai sistem pengelolaan persediaan barang di Apotek "Bumi Sejahtera" Banten.
Kelebihan

  1. data yang diperoleh autentik,, objektif,, dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung.
  2. dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas dalam hal tertentu,, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data
Kelemahan
  1. ada informasi terselubung dari responden,, khususnya untuk informasi yang berkaitan dengan sifat,, motivasi,, atau perilaku responden.
  2. responden terkadang tidak menjawab apa adanya,, tetapi apa yang nsebaiknya.
  3. responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu.
  4. responden sering tidak mengembalikan kuisioner
  5. sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
persiapan survei
  1. perancangan kuisioner :
  2. deskripsikan maksud dari kuisioner kepada responden
  3. buat materi / daftar pertanyaan
  4. buat kode jawaban
  5. buat petunjuk menjawab pertanyaan
  6. uji coba kuisioner
  7. lakukan uji coba kuisioner dan analisis kekurangan/kelemahan kuisioner
  8. perbaikan / penyempurnaan kuisioner
  9. lakukan perbaikan dan penyempurnaan kuisioner dan hasil uji coba pemilihan responden
  10. tetapkan secara jelas kriteria dan siapa responden yang akan diberi kuisioner pelaksanaan
  11. lakukan pembagian kuisioner dan tetapkan teknis pelaksanaannya.
Pembuatan kuisioner yang baik
  1. Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya kuisioner
  2. Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian kuisioner
  3. Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti
  4. Menghindari pertanyaan yang tidak jelas,, tidak perlu,, dan tidak relevan
  5. Menghindari pertanyaan yang sugestif,, bernada menekan/mengancam, dll.
  6. Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan sistematis
  7. Merahasiakan identitas responden agar responden objektif dalam menjawab
Interview / wawancara
definisi
yaitu pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data). sifat wawancara : terdapat interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden.

Sebelum wawancara di mulai


  1. Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan tujuan penelitian
  2. Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai
  3. Menjelaskan identitas dan asal usul pewawancara
  4. Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau tertutup (rahasia)
Komponen dan Faktor yang mempengaruhi dalam suatu wawancara
Pewawancara karakteristik sosial,, kemampuan,, motivasi,, rasa aman Responden karakteristik sosial,, kemampuan,, motivasi,, rasa aman Materi wawancara kepekaan pertanyaan, kesukaran pertanyaan, substansi, Situasi wawancara waktu,, tempat,, kehadiran orang lain,, sikap masyarakat
Eksperimen / Percobaan
definisi
yaitu pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan / pengukuran. sifat : terdapat penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu.
Tahapan eksperimen :
  1. Identifikasi semua variabel yang relevan
  2. Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen
  3. Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
  4. Tentukan rancangan atau metode eksperimen yang akan dilakukan
  5. Tentukan kebutuhan - kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen
  6. Lakukan eksperimen/pengukuran
  7. Catat data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen nyang berulang-ulang.
11. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan,, selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi arti dan makna pada data,, dan berguna untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang sudah dirumuskan.
Pengolahan data meliputi 3 hal, yaitu :
Editing
Bertujuan untuk memeriksa data mentah yang telah dikumpulkan,, meliputi :
  1. Melengkapi data yang kurang/kosong
  2. Memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan dari pencarian data
  3. Memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan
  4. Memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan)
  5. Memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim)
Coding
Bertujuan untuk membuat pengkodean terhadap data,, sehingga memudahkan untuk analisis data. Biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif. Dengan koding ini,, data kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif (kuantifikasi). Proses kuantifikasi ini mengikuti prosedur yang berlaku,, misalnya dengan menerapkan skala pengukuran nominal dan ordinal.
Contoh :
Data Agama Skala nominal (sekedar label)
Islam diberi kode 1
Kristen diberi kode 2
Katolik diberi kode 3
Hindu diberik kode 4
Budha diberik kode 5
Untuk keperluan tertentu,, koding dalam jumlah yang banyak,, perlu dibuatkan buku kode sebagai petunjuk pengkodeannya yang berguna bagi bagian analisis data.
Misalnya,, pada pengisian data formulir pendaftaran SMPTN,, dibuat buku petunjuk pengisian tersendiri secara terpisah untuk memudahkan pengisian.

Tabulating

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk
tabel) untuk memudahkan analisis data maupun pelaporan. Tabeldata dibuat sesederhana mungkin sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi bagian analisis data.

Analisis Data

Kegiatan analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
Pemecahan masalah penelitian dan penarikan kesimpulan dari suatu penelitian sangat tergantung dari hasil analisis data ini. Sehingga perlu dilakukan dengan teliti dan hati-hati sehingga tidak memberikan salah penafsiran terhadap hasil penelitian. Seorang peneliti (bagian analisis data) harus menguasai kemampuan keilmuan secara teknis dalam menerapkan metode analisis yang cocok. Metode analisis data yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis penelitiannya.

Pertimbangan pemilihan metode analisis data dapat dilihat dari :


  1. Tujuan dan jenis penelitian
  2. Model/jenis data
  3. Tingkat/taraf kesimpulan
12. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penafsiran terhadap hasil analisis data. Pada penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis penelitian,, kesimpulan dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis. Kesimpulan penelitian harus sesuai dengan :
  1. Tema,, topik,, dan judul penelitian
  2. Pemecahan permasalahan penelitian
  3. Hasil analisis data
  4. Pengujian hipotesis (bila ada)
  5. Teori/ilmu yang relevan
Kesimpulan hendaknya dibuat secara singkat,, jelas,, dan padat..!!
13. Pelaporan
Tahapan akhir dalam kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan penelitian. Laporan ini berguna untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun untuk pertanggungjawaban secara ilmiah kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Dalam laporan penelitian,, dituliskan secara sistematis semua tahapan yang telah dilakukan,, mulai dari tahap perencanaan hingga penarikan kesimpulan penelitian (termasuk didalamnya lampiran-lampiran yang diperlukan). Sistematika pelaporan disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga/institusi/sponsor yang akan mengelola hasil penelitian tersebut. (by. Kaharuddin Basorah, SKM, M.Kes)